Zaman sekarang bila sebut soal pernikahan, yang berlegar-legar di kepala ialah duit! Seringkali inilah yang menjadi kegusaran paling utama. Belum cerita bab hantaran, itu lebih menyesakkan kepala. Banyak persoalan yang mungkin bermain di fikiran, antaranya:
“sudah nikah nanti, isteri aku nak makan apa?”
“Duit rumah dan kereta macam mana?”
Akhirnya si lelaki menangguh-nangguh urusan pernikahan sedangkan hati sudah teramat cinta!
#1 Takut Miskin
Tahukah kalian bahawa salah satu tugas syaitan ialah menghembuskan ketakutan akan kemiskinan dalam diri anak adam, takut miskin kerana bersedekah. ia ada direkodkan dalam surah al-Baqarah ayat 268:
ٱلشَّيۡطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلۡفَقۡرَ وَيَأۡمُرُكُم بِٱلۡفَحۡشَآءِ
Maksudnya:” Syaitan itu menjanjikan (menakut-nakutkan) kamu dengan kemiskinan dan kepapaan dan ia menyuruh kamu melakukan perbuatan yang keji.”
Jadi tidak mustahil, ketakutan kita untuk menjadi miskin setelah bernikah itu juga datangnya dari syaitan. Syaitan tidak suka melihat kita berbuat baik apatah lagi mendirikan masjid. Maka, dibisikkan banyak perkara sehingga mematikan fikiran untuk berfikir soal menghalalkan hubungan. Jangan berlama-lama dalam berhubungan kerana ia membuka ruang-ruang syaitan untuk menjerumuskan anak adam dalam lembah dosa.
#2 Kecukupan
Allah menjanjikan kecukupan bagi orang yang menikah sepertimana Firman-Nya dalam surah An-Nuur ayat 32:
وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ
Maksudnya: “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kalian, dan orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan wanita. Apabila mereka miskin, Allah akan memberi kecukupan kepada mereka dengan kurniaNya”
Perlukah kita berteka-teki tentang rezeki pada esok hari sedangkan Allah yang Maha Kaya memberi rezeki buat hamba-hamba-Nya?
HATI-HATI dengan tipu daya syaitan. Jika sudah suka, jika sama-sama sudah cinta dan sudah menepati hukum-hukum harus atau wajib menikah, Segerakan bernikah. Soal rezeki, serahkan pada Allah. Dia Maha Mengatur segala sesuatu.
Wallahu ‘alam